Industri kertas menghasilkan limbah padat berapa sludge (lumpur) yang berasal dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dalam jumlah yang cukup besar. Selama ini pemanfaatan limbah padat tersebut belum optimal. Sebagian kecil limbah hanya dimanfaatkan sebagai tanah urugan pada area di sekitar pabrik, sedangkan sisanya ditimbun begitu saja. Apabila keadaan ini dibiarkan terus menerus, maka semakin lama pabrik akan kekurangan lahan untuk penimbunan limbah sehingga dimungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan. Dengan demikian diperlukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu alternatif adalah dengan melakukan daur ulang limbah menjadi bahan bangunan seperti bata beton (batako). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persen berat sludge yang dapat disubstitusikan sebagai agregat dalam pembuatan bata beton kualitas I dan II, menentukan nilai faktor air semen (fas) yang memberikan kualitas bata beton I dan II, serta mendapatkan reduksi kuantitas limbah dari produksi bata beton berbahan baku limbah ini. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan benda uji berbentuk kubus ukuran 5x5x5 cm3 dengan variasi komposisi campuran semen: agregat (pasir dan sludge) 1 : 6 dan 1 : 7, persen berat sludge yang disubstitusikan sebagai agregat adalah 0%, 10%, 20%, 25%, dan 30%, sedangkan nilai faktor semen (fas) adalah 0,4, 0,5, dan 0,6. Hasil penelitian menunjukkan batako kualitas 1 dengan komposisi campuran semen : agregat = 1:6, persen berat sludge maksimum yang dapat disubstitusikan sebagai agregat adalah sebesar 25% untuk nilai fas =0,4, sedangkan untuk.batako kualitas II dengan komposisi campuran semen : agregat =1:6, persen berat sludge maksimum yang dapat disubstitusikan sebagai agregat adalah sebesar 30% baik untuk nilai f a s = 0,4 maupun nilai f a s = 0,5. Untuk batako kualitas I dengan komposisi campuran semen : agregat = 1:7, persen berat sludge maksimum yang dapat disubstitusikan sebagai agregat adalah sebesar 10% baik untuk nilai f a s = 0,4, 0,5, maupun 0,6, sedangkan untuk batako kualitas II dengan komposisi campuran semen agregat =1:7, persen berat sludge maksimum yang dapat disubstitusikan sebagai agregat sebesar 25% untuk nilai f a s = 0,4. Besarnya reduksi limbah yang dapat diperoleh pada batako kualitas I dengan komposisi campuran semen : agregat =1:6, adalah sebesar 2,6 ton per 1000 buah batako, sedangkan untuk batako kualitas II dengan komposisi campuran semen : agregat = 1:6, reduksi limbah yang dapat dilakukan sebesar 3,2 ton per 1000 buah batako.