Berkat ketekunan dan keuletan, siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
(SMKN) 3 Kimia Kota Madiun berhasil menemukan teknologi pengolahan
limbah plastik yang bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar minyak (BBM).
Dengan bimbingan guru, siswa-siswi di sekolah ini mencoba mendaur ulang
limbah-limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif yang bermanfaat
“Ide ini muncul setelah melihat banyaknya sampah
plastik yang dihasilkan dari rumah tangga. Meskipun dibakar, limbah ini
susah terurai. Selain itu, jika dibakar, asapnya mengandung racun yang
berbahaya bagi kesehatan,” ujar Kepala SMKN 3 Kimia Kota Madiun,
Sulaksono Tavip Rijanto kepada wartapedia. Menurut dia, sejak itulah,
dengan didampingi guru pembimbing, anak didiknya mencoba mengolah limbah
plastik menjadi barang yang bermanfaat. Plastik itu dari minyak bumi
dan bisa dikembalikan menjadi minyak lagi.
“Prosesnya bertahap. Pertama, limbah plastik ini dibakar, lalu penyulingan (firolisis) dan penjernihan. Nah, uap (hidrokarbon) hasil pembakaran inilah yang menjadi minyak yang bisa digunakan untuk bahan bakar,” katanya.
Manfaat minyak dari limbah plastik ini, kata Tavip, sama dengan BBM
lainnya dan bahkan kualitasnya lebih baik daripada minyak tanah. Minyak
hasil penyulingan dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti
untuk minyak kompor dan lampu tempel.“Prosesnya bertahap. Pertama, limbah plastik ini dibakar, lalu penyulingan (firolisis) dan penjernihan. Nah, uap (hidrokarbon) hasil pembakaran inilah yang menjadi minyak yang bisa digunakan untuk bahan bakar,” katanya.
“Sementara, minyak ini baru bisa untuk menyalakan
kompor dan lampu tempel. Sedangkan untuk mesin belum diuji, namun
menurut penelitian bisa,” tambahnya.
Selain digunakan untuk kompor dan lampu tempel, minyak hasil karya ilmiah SMKN 3 ini juga bisa digunakan untuk membersihkan alat berbahan karet. Hasil pengujian, jika alat berbahan karet dicuci dengan minyak tanah, karet bisa melar, tetapi dengan minyak dari plastik ini, karet tidak bisa melar.
Tavip berharap, pemerintah ataupun pihak swasta bisa memanfaatkan
karya anak didiknya untuk diproduksi secara massal. Pihaknya, siap
membantu desain maupun teknologinya.Selain digunakan untuk kompor dan lampu tempel, minyak hasil karya ilmiah SMKN 3 ini juga bisa digunakan untuk membersihkan alat berbahan karet. Hasil pengujian, jika alat berbahan karet dicuci dengan minyak tanah, karet bisa melar, tetapi dengan minyak dari plastik ini, karet tidak bisa melar.
“Kalau ada yang berminat memproduksi massal, baik pemerintah atau swasta, kita siap membantu. Karena, ini sangat berguna bagi masyarakat. Bisa digunakan sebagai alternatif minyak tanah,” tegasnya.
CARA PEMBUATAN BAHAN BAKAR DARI PLASTIK : Bahan :
- Plastik segala jenis
- Tabung Elpiji
- Pipa Penyulingan
- Tabung pembakar
- Alat pembakaran dibuat dari tabung gas elpiji yang memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) ukuran 3 kilogram.
- Tabung elpiji ini dilubangi dan dipasangi corong besi dengan dilas. Corong ini untuk memasukkan bahan plastik yang dibakar dalam tabung.
- Tabung pembakaran dihubungkan dengan pipa penyulingan yang terhubung dengan tabung penadah uap atau hidrokarbon yang mencair jadi minyak.
- Plastik yang dimasukkan dalam tabung dipanaskan dengan gas elpiji hingga terurai dan uapnya mengendap menjadi minyak.
- Satu kilogram plastik bisa menghasilkan sekitar satu liter minyak.
- Agar efisien dan bernilai ekonomis, untuk pembakaran plastik selanjutnya menggunakan minyak plastik hasil penyulingan.